Total Tayangan Halaman

Panah Cinta

Jumat, 11 Maret 2011

Di Persimpangan Waktu

Keheningan ini menyadarkanku
Mendorongku keluar dari kemarahanku
Saat aku merasa
Bahwa Engkau akan keluar dari hidupku
Keluar dengan membawa segenggam kekecewaan
Mendengar sebuah kehilangan
Membayangkan sebuah bisikan
Kini aku harus menerima
Sebuah irisan kesakitan
Saat detik terakhir
Aku berusaha menghilangkan kenangan itu
Aku menundukkan kepalaku
Agar air mataku tidak menyentuh hatiku
Ku memikirkan dengan beriring doa
Menantikan kepastian dari Sang Pencipta
Namun hatiku tetap gundah
Dengan segudang persoalan cinta
Yang membisikkan sebuah pengharapan
Menantikanku membatalkan semua presepsi ini
Aku kembali bertanya kepada Sang Pencipta
Dalam doa di iringi tangis
Apakah Cinta ini akan tetap memberikanku harapan
Kapankah dia bisa mengerti
Betapa besar harapanku menantikan dia mengatakan maaf
Tapi Hatiku sungguh gundah
Hatiku berteriak
Untuk Menghentikan ego ini
Cintaku masih terlalu berat
Untuk di kandaskan dalam sebuah bilik waktu
Cintaku masih terlalu besar
Untuk ditempatkan dalam memory hidupku
Untuk disimpan rapat-rapat
Hatiku masih membutuhkan Cinta itu
Walaupun 80% logikaku menolaknya
100% egoku membentak hatiku untuk sadar
Tapi hatiku tetap berkeras
Untuk kembali ke cinta itu
Telingaku mendengar bisikan hatiku
Memaksa logikaku untuk mendengar kata hatiku
Tanganku menunjuk dengan semangat
Menampar egoku untuk mendengar kata hatiku
Cinta,
Engkau didukung oleh hati ini
Dan bagian tubuhku yg lain sepakat menguatkanmu
Mengurung pemikiran dan egoku
Kedalam kekuatan Cinta ini
Membawaku kembali
Dengan sisa semangat yg aku miliki
Bahwa aku harus memperbaiki ini semua
Cinta,
Jika egoku telah memarahimu
Jika Pemikiranku telah menyakiti hatimu
Jika mulutku di perintah untuk berkata kasar terhadapmu
Maka maafkanlah Hatiku
Karena telah terlambat
Menyadarkanku
Bahwa Aku Mencintaimu
“Banyak Waktu Bersamamu, Yang Tidak Pernah Dapat Untuk Aku Hapus”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar